Minggu, 26 Juni 2016

Bagian Dalam Tempurung

Terlalu banyak kata dalam otak
Tanpa sadar, hingga bulan terlihat indah
Teman lama bersama, sang pencipta tawa
Atas sedikit kekecewaan hidup yang terhapus canda
Atas yang terlewatkan begitu lama
Kini kembali tertawa bersama.

Geng Kupu-Kupu, Mei 2016

Setiap otak mampu berfikir serius
Namun seberapa kau melipir egomu untuk egoku
Adalah tindakan yang tercermin
Bukan sampainya pada lidah
Sedangkan kau sibuk menoreh tuduhan diatas egomu didepan topengku.

Kepada Ego Bertuan Bijak, 2016

Berjalan dalam patah ragu
Tetap terpejam, olehnya Ketulusan
Berjalan dalam kepercayaan hati
Tetap sedalam ragu, perlahan menjalar pilu
Berjalan seperti tanpa arah
Tetap bergenggam, eratnya kerinduan
Namun teruntuk tangan Ku berpegang
Ditinggalkan Ku terakibat keadaan  
Kemudian dalam langit gelap Ku menyapa
Mengadu setiap lara tak terasa
Bulan Dalam Malam, 26 Juni 2016

Kepada malam Ku serahkan tawa, meski dalam detik yang sama Ku serahkan sendu. Dalam kepercayan Ku pertaruhkan kekecewaan yang sama. Bahkan pun Kau tak paham arti dalam-dalam mata pedihKu. Kita hanya tertawa, beberapa bahkan kita hanya berkumandang lagu lalu yang terlewatkan. Meski ingin Ku nyanyikan masa depan pun, Kau enggan. Entah ke kiri kah ke kanan, Aku pun enggan memilikiMu sepeninggal Kau pada piyama Mu. Yang tertinggal, hanya Aku alirkan jernih ketulusan pada setiap inchi dalam kita.