Sabtu, 07 Mei 2022

I Nyoman Adnyana SH, MM ❤

In Memorian, papa..
"... teruntuk laki-laki cinta pertamaku, laki-laki yang tidak pernah menyakitiku bahkan dalam detik hidupnya selalu menginginkan kebahagiaanku, aku memelukmu dalam hatiku..."

Tak terasa sudah bulan Mei, sudah hampir 3bulan sejak 19 Febuari 2022 engkau pergi. Saat itu pa, usia kandunganku belum genap 3 bulan. Dengan sisa-sisa hati yang hancur dan jiwa yang runtuh, aku mengantarmu untuk terakhir kalinya, menuju keberangkatan Surgamu, semoga ini merupakan kelahiran terakhirmu dan Engkau menyatu dengan Brahman pa. Entah kekuatan apa yang Engkau beri, terima kasih atas kehadiranmu dalam mimpi ku, sehingga aku bisa menjalani bakti-ku sebagai anak dengan baik saat itu.
Ketahuilah pa, mengapa bulan ini? Ini adalah bulan kelahiranmu, 26 Mei 1959. Yang juga bulan kelahiranku 21 Mei. Biasanya bulan ini penuh dengan tiup lilin dan makan bersama. Sungguh indah dan sempurna. Zodiak, Bulan lahir, dan golongan darah kita sama. Bahkan kita pun sama-sama memiliki tensi rendah. Dan oleh sebab itu pa, dalam hidupku hingga detik ini, jika ada hal yang membuat aku merasa tak mampu, selalu aku melihat papa. Papaku selalu bisa, aku pasti bisa. Karna aku merasa mirip dengan papa, tentu harus seperti papa. Keberuntunganku adalah memiliki papa. Terima kasih ya pa.
Dalam bulan ini juga pa, pada umur 28th lalu, aku dilamar. Dengan restumu aku meminta ijin untuk menikah. Berharap papa juga bahagia meskipun aku tau, papa tak pernah tenang, bahkan lebih tidak tenang dari sebelumnya. Maafkan anakmu yang bodoh ini karena terlahir sebagai perempuan dan hanya bisa membuatmu khawatir. Tapi ketegaran papa melepaskanku, merupakan cerminan kekuatan cinta papa untukku yang tidak bisa diukur dengan jarak dan waktu. 
Bulan ini juga pa, merupakan bulan kelahiran menantu laki-laki papa satu-satunya. 13 Mei. Betul pa, baru 2x kita makan bersama untuk merayakannya. Baru 2tahun aku berpisah rumah denganmu, dan kini aku harus berpisah alam denganmu. Walau denganmu setiap hari, masih saja terasa kurang baktiku untukmu, masih saja aku merasa kurang waktuku denganmu, maafkan ke-tidakiklhasan ini pa. Ini juga merupakan bukti bahwa papa adalah ayah terbaik yang selalu sepanjang hidupnya memberikan hal-hal baik untuk keluarga. Terima kasih pa untuk kebahagiaan yang indah, selalu papa berikan selama hidupku, terutama bulan Mei.

Lantas pa, bagaimana aku menjalani Mei- Mei berikutnya tanpa papa? 

Putrimu satu-satunya yang paling manja, 
Merisa Adnyana-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thx guys :)